Pembinaan Aktivis Gereja

Setelah tertidur selama lebih dari 2 tahun gara-gara pandemi, aktivitas onsite di gereja mulai kembali marak di gereja kita di dalam beberapa bulan terkahir ini. Guna kembali menggungah “Spiritualitas Pelayan”, Majelis GKI Pamulang mengadakan kegiatan “Pembekalan Aktivis Gereja” yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Maret 2023 yang lalu. Materi dibawakan dengan menarik dan mendalam oleh Pdt. Em. Lazarus Purwanto, berlokasi di GKI Pamulang.

Pdt. Lazarus Purwanto yang menjadi fasilitator, mengajak kami semua memikirkan ulang apakah pelayanan yang dilakukan masih ada “panasnya” atau jangan-jangan pelayanan kami sudah menjadi “abu”. Dengan membawakan analogi yang pernah dibahas oleh Alm. Pdt Eka Darmaputera yaitu mengenai “Spiritualitas adalah PANAS DARI API”. Sebuah pertanyaan reflektif yang terus digaungkan agar pelayanan tetap memberi dampak.

“Panas” dari API itu bisa saja hilang, bahkan sering hilang. Lalu kita semua tahu apa yang tersisa, ketika api itu padam dan hangatnya pun hilang? Apalagi kalau bukan ABU!

Kami juga diingatkan dimanapun kita berada, kita adalah “gereja”. Mari tetap memberikan kesaksian dalam pelayanan dimanapun kita berada.

Acara ini dibawakan dan disampaikan dengan santai tapi menarik oleh Pdt. Lazarus, tidak hanya berbicara 1 arah, tapi juga terjadi diskusi yang hidup. Lalu peserta dibentuk dalam kelompok, dan terjadi diskusi singkat di dalam kelompok dan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya.

Puji Tuhan kehadiran lebih-kurang 75 orang dan dari setiap bidang pelayanan ikut hadir dalam acara ini, mulai dari multimedia, kantoria, pemusik, Penatua, Pekabaran Injil, Pendeta dll.

Pelayanan sangat berhubungan erat dengan karunia Roh yang diberikan Tuhan kepada kita masing-masing. Tuhan menempatkan kita dimana kita berada saat ini dengan tujuan akan menjadi sebuah trigger dalam sebuah pelayanan yang berdampak kepada orang lain, bukan hanya sebagai rutinitas.

Apakah pelayanan yang dilakukan masih ada “panasnya” atau jangan-jangan pelayanan kami sudah menjadi “abu”..?