Perjamuan Kudus Tengah Tahun: daya dorong gereja untuk tetap setia bersaksi dan melayani demi misi Kristus.
Perjamuan Kudus tengah tahun adalah suatu perayaan yang dapat memberikan daya dorong bagi gereja dalam melanjutkan misi Kristus. Perjamuan Kudus adalah salah satu sakramen dalam Gereja Kristen yang hendak mengakui tubuh dan darah Kristus, dan meneruskan perintah-Nya untuk tetap setia membangun persekutuan kasih.
Dalam perayaan Perjamuan Kudus tengah tahun, umat Kristen berkumpul untuk merayakan dan mengenang pengurbanan Kristus. Dalam momen ini, gereja diperkuat dan diberkati untuk melanjutkan tugas dan panggilan dalam membangun persekutuan kasih dan terus bergiat dalam kesaksian-pelayanan di tengah dunia bagi kemuliaan TUHAN.
Persekutuan cinta kasih adalah inti dari ajaran Kristus dan menjadi tujuan utama gereja. Dalam Perjamuan Kudus tengah tahun, gereja diberi kekuatan dan penyegaran untuk terus berjuang membangun hubungan cinta kasih di antara jemaat dan lingkungan di sekitar mereka. Hal ini memperluas cinta dan pengampunan kepada sesama, dan mengasihi mereka seperti Kristus mengasihi kita.
Selain itu, Perjamuan Kudus tengah tahun juga mendorong gereja untuk terus bergiat dalam kesaksian-pelayanan. Ini berarti gereja dipanggil untuk membawa Injil Kerajaan Allah ke dunia, dengan cara menyampaikan pesan Kristus kepada mereka yang belum mengenal-Nya, melayani mereka yang membutuhkan, dan memberikan teladan hidup yang mencerminkan ajaran Kristus.
Dalam separuh tahun ke depan di sepanjang tahun ini, jemaat diberi kesempatan untuk memperbarui komitmen untuk setia dalam membangun persekutuan cinta kasih, dan bersemangat dalam bersaksi-melayani di antara jemaat dan di tengah masyarakat di mana pun mereka berada. Perjamuan Kudus tengah tahun dapat menjadi momen yang penting dalam menguatkan iman dan memotivasi jemaat untuk terus melibatkan diri dalam karya Kristus di dunia.
Dengan semangat Perjamuan Kudus tengah tahun, gereja membangun ruang-ruang aktivitas dalam menjalankan misi Kristus. Selain ibadah rutin, jemaat dimotivasi untuk membangun kelompok kecil (KTB, FGD atau semacam supporting group, komunitas-komunitas perminatan), pelayanan sosial, pengajaran Alkitab (kelas-kelas katekisasi khusus, pembekalan rutin Penatua atau belajar bersama Pendeta-Penatua, kelas Alkitab malam bagi jemaat), dan berbagai kegiatan lain yang memperkuat iman dan menggerakkan jemaat dalam melayani sesama sebagai ujud pekabaran Injil; Kitab Suci yang terbuka dalam diri dan komunitas.
[RBK]
Leave a reply