Pada kitab Bilangan 21 : 4 – 9 mengisahkan peristiwa yang sangat mematikan, yakni pagutan ular tedung. Pagutan ular ini sangat berbisa, menyakitkan dan berbahaya. Orang-orang Israel yang dipagut ular merasakan kesakitan luar biasa sambil menunggu kematian. Dalam keadaan tersiksa itu orang-orang Israel meminta agar Musa berdoa kepada Tuhan, memohon ampunan dan belas kasih.
Musa berdoa kepada Allah dan Ia mengingatkan mereka agar senantiasa berserah kepada Allah. Kuasa Allah itu disimbolkan melalui ular tembaga yang dipasang oleh Musa. Bagi umat yang dipagut ular dan memandang ular tedung akan tetap hidup. Di ini, yang punya kuasa bukanlah patung ular itu melainkan Allah.
Pada kitab Mazmur 107: 1-3; 17-22 ini adalah ucapan syukur dari 4 kelompok yaitu orang yang mengalami pertolongan Tuhan dalam kesesakan mereka. (1) Ayat 4-9: para pengembara yang tersesat di padang gurun yang ditolong. (2) yat 10-16: para tahanan yang dilepaskan. (3) yat i7-22: orang-orang sakit yang disembuhkan.
Ayat 1-3 mengungkapkan alasan mengapa umat harus mengucap syukur kepada Tuhan, yakni karena Tuhan baik dan kasih setia-Nya tak pernah berakhir. Dan pada ayat 17- 22, menggambarkan orang-orang sakit yang disembuhkan Tuhan. Sakit mereka digambarkan sangat parah. Mereka tak suka makan dan makin lemah tubuhnya sehingga mendekati ajal. Mereka menjadi sakit karena disebabkan oleh kesalahan mereka sendiri. Mereka berseru kepada Tuhan memohon pertolongan-Nya. Seruan merupakan ungkapan doa yang dinyatakan pada Allah. Tuhan peduli dan menjawabnya dengan menyatakan kasih, kuasa dan firman-Nya yang menyembuhkan.
Leave a reply