Apakah hal yang paling berharga bagi kita? Jika hal berharga itu berkaitan dengan barang, barang tersebut harus memiliki nilai yang tinggi dan mahal seperti emas, berlian dan barang barang bermerk. Jika berkaitan dengan manusia, biasanya mereka yang dikategorikan berharga adalah orang orang yang memiliki hubungan darah atau kekerabatan dengan kita. Keberhargaan seseorang bisa juga dinilai dari pengaruh yang dimilikinya di tengah masyarakat dengan harta, prestasi yang mereka capai.
Ketika ada yang berharga maka sebaliknya ada pula yang tidak berharga. Masalah akan muncul apabila orang yang tidak berharga itu diperlakukan semena mena. Temboktembok pemisah yang di bangun untuk membedakan siapa yang berharga dan tidak berharga masih terjadi di tengahtengah masyarakat kita, bahkan tidak jarang muncul juga di gereja. “Jan Hendriks” dalam bukunya “Jemaat yang vital dan menarik” menyatakan bahwa gereja yang menarik adalah gereja yang mempunyai suasana kekeluargaan yang erat, dimana semua orang saling peduli dan mengasihi tanpa membeda-bedakan.
Dalam bacaan Injil hari ini, dicatat bahwa Tuhan Yesus melakukan perjalanan ke kota Gerasa yang terletak di perbatasan Danau Galilea dan Laut mati. Kedatangan Tuhan Yesus ke kota ini melambangkan keterbukaan-Nya kepada bangsa non-Yahudi. Setiba di Gerasa, Yesus bertemu laki-laki yang kerasukan setan, tinggal di gua-gua kuburan bersama dengan orang yang mati dan sudah lama bertelanjang. Daerah tersebut dianggap sebagai tempat roh dan kuasa jahat berkuasa. Ia ada di sana karena setan yang menyeret dia, sekalipun ia telah di rantai dan dibelenggu (ay.29)
Ketika berjumpa dengan Yesus, setan yang merasuki laki-laki itu berteriak dan tersungkur, ia tahu bahwa Yesus akan membebaskan orang itu dengan kuasa-Nya. Setan itu berkata, “ Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus Anak Allah Yang Maha Tinggi? Aku mohon, jangan menyiksa aku. (ay.28).
