Perkembangan keimanan Petrus sangatlah menarik untuk diamati terutama pada rentang masa sesaat sebelum kematian Yesus hingga setelah kebangkitanNya dan naik ke surga.
Petrus adalah murid yang sangat dekat dengan Yesus. Selama kurang lebih ga tahun mengiku Sang Guru dalam pengajaran, ia menjadi salah satu murid yang sering diajak bersama, selain Yohanes dan Yakobus.
Akan tetapi keintimannya dengan Yesus ternyata tidak membuat Petrus benar-benar memahami ajaran dan kehendak Yesus, Petrus pernah menegur Yesus karena Dia membicarakan kematian-Nya (Mat 16:22). Petrus juga yang menyerang dan memutus telinga Malkhus, hamba imam besar saat Yesus hendak ditangkap (Yohanes 18:10). Ia pulalah yang pernah menyangkal Yesus sebanyak tiga kali (Matius 26:70-74). Setelah Yesus mati, sebelum kebangkitan-Nya semua murid Yesus termasuk Petrus merasa ketakutan. Pernyataannya yang pernah dilontarkan dengan penuh keyakinan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup (Ma us 16:16) seolah-oleh lenyap dak berbekas. Petrus saat itu masih melihat dan menempatkan Yesus dalam wawasannya sebagai manusia yang sangat terbatas dan itu terbukti dari beberapa contoh di atas.